Paradigma Konsep dan Karakteristik Belajar
A) Paradigma Belajar
Paradigma belajar saat ini sudah berkembang dari behavioristik ke konstruktivistik. Dimana keduanya memiliki kecenderungan yang berbeda.
Behavioristik mengemukakan bahwa perilaku pembiasaan belajar kepada siswa dengan menerapkan aturan aturan yang lebih ketat,objetif pasti yang diadaptasi pada model belajar masa lalu. Namun saat ini konsep ini sudah jarang digunakan walaupun masih tetap dipakai untuk beberapa peraturan yang jelas seperti tata tertib.
Konstruktivistik mengemukakan bahwa belajar adalah membangun pembiasaan diri pada siswa terhadap lingkungan guna membangun keilmuan yang baru. Dimana bersifat non-objektif,temporer dan selalu berubah. Paradigma ini lebih digunakan karena cenderung humanistic dibandingkan dengan behavioristik.
B) Konsep Belajar
konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar mengajar . Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip orang belajar. Dengan kata lain supaya dapat mengotrol sendiri apakah tugas-tugas mengajar yang dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar maka guru perlu memahami prinisp-prinsip belajar itu.
Berdasarkan pendapat ahli mengemukakan tentang karakteristik belajar peserta didik. Dengan mengetahui pola karakteristik peserta didik maka akan lebih mudah dalam proses belajar. Kelompok teori belajar sangat banyak namun ada dua teori yang menjadi konsep utama dalam belajar yakni kelompok teori behavioristik dan teori konstruktifistik.
Menurut pandangan konsep behavioristik belajar adalah memperoleh pengetahuan. Sehingga cenderung untuk bersifat monoton karena merupakan kewajiban yang hanya berorientasi pada hafalan semata. Sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan terhadap orang yang diajar. Dengan demikian akan sulit pandangan pandangan baru akan masuk karena proses memindahkan memungkinkan hanya menerima adaptasi dari pengetahuan lama.
Konsep behavioristik memiliki kecenderungan kesalahan mengharuskan dihukum dan prestasi merupakan sebuah pencapaian yang patut diberikan hadiah.
Sedangkan konsep konstruktivistik adalah belajar merupakan permaknaan dari pengetahuan sehingga akan lebih melekat daripada hanya sekedar hafalan. Dan mengajar adalah proses menggali makna yang memungkinkan pengembangan dan penyerapan terhadap ilmu baru. Setiap prestasi dan kesalahan akan dihargai sehingga lebih humanistic.
C) Karakteristik Belajar
Setiap anak atau peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda. Pendapat para ahli berikut mengemukakan tentang karakteristik belajar anak yang berbeda beda.
Menurut Piaget, anak sebagai pembangun aktif pengetahuannya sendiri ketika mereka mengeksplorasi lingkungan dan tumbuh secara kognitif menuju berpikir logis.
Menurut Vygotsky, anak membangun pengetahuannya melalui interaksi sosial dan pembelajaran dengan orang dewasa.
Menurut Brunner, melalui aktivitas dengan orang dewasa, anak membangun pengetahuannya dalam bentuk spiral, yang diawali dari praberbicara menuju ke arah penggunaan bahasa yang lebih kompleks sebagai representasi dari kenyataan.
Menurut De Vries, cara terbaik bagi anak untuk membangun pengetahuannya sendiri adalah harus berkaitan dengan minat anak, serta menjalin kerjasama antara anak dengan orang dewasa dan anak lainnya dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui eksplorasi dan manipulasi